Wednesday, June 22, 2011

Hachiko, Si Anjing Yang Setia

Ini adalah kisah nyata seekor anjing jantan yang setia menunggu kepulangan majikannya di Stasiun Shibuya, Jepang. Penantian yang tak berujung, karena sang majikan yang ditunggu sudah meninggal. Ini adalah kisah tentang kesetiaan. Ini adalah kisah Hachikō (ハチ公), si anjing yang setia.

Hachiko adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Odate, Prefektur Akita. Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Oshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah Profesor Hidesaburo Ueno, seorang pecinta anjing yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo.

Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. kadang-kadang, bersama S dan John, Hachi mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.

Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Sampai hari pemakaman Profesor Ueno, Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia tetap pergi ke stasiun untuk menjemput.

Sepeninggal Profesor Ueno, Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae, istri Profesor Ueno, yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi lagi-lagi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.

Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya.

Patung Hachiko di Stasiun ShibuyaSejak hari pertama di rumah keluarga Kobayashi dan selama 9 tahun berikutnya, setiap hari Hachi selalu terlihat menunggu kepulangan Profesor Ueno di Stasiun Shibuya. Dengan memilih tidur di bawah gerbong kereta rusak dan makan dari belas kasihan orang-orang di stasiun, Hachiko selalu kembali ke stasiun Shibuya berapa kalipun dia dibawa pulang.

Selama menunggu, tidak sedikit perlakuan kasar diterima Hachi dari pegawai stasiun dan orang-orang di Stasiun Shibuya yang merasa terganggu oleh kehadirannya. Karena tergerak oleh kesetiaan yang ditunjukkan Hachi, dan prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialaminya, pada tahun 1932 seorang anggota Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang, Hirokichi Saito, menulis kisah sedih Hachi.

Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya roken monogatari, yang bila diterjemahkan secara bebas berarti "Kisah Anjing Tua yang Tercinta". Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran "ko" (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachiko.

Sekitar tahun 1933, seorang pematung kenalan Saito bernama Teru Ando, karena tersentuh dengan kisah Hachiko, membuat patung perunggu Hachiko. Patung ini diresmikan pada bulan April 1934 dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya, tepat pada posisi di mana Hachiko selalu menunggu majikannya setiap hari. Ando juga membuat patung lain Hachiko yang sedang bertiarap. Patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kojun pada 10 Mei 1934.

Tempat pemakaman Profesor Ueno dan HachikoTanggal 8 Maret 1935, selepas pukul 06.00 pagi, Hachiko, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Upacara perpisahan dengan Hachiko dihadiri banyak orang di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat.

Opset tubuh Hachiko di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, TokyoHachiko dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachiko diawetkan, dan sampai sekarang dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.

Hingga kini Hachiko terus dikenang sebagai lambang kesetiaan. Julukan baginya adalah Chuken Hachiko, Hachiko si Anjing yang Setia.


Catatan lain tentang Hachiko:

    Tahun 1937, kisah Hachiko dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

    Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung yang sekarang berada di Shibuya adalah patung pengganti yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Ando, anak laki-laki Teru Ando.

    Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachiko diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

    Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachiko disebut Pintu Keluar Hachiko.

    Film Hachiko Monogatari karya sutradara Seijiro Koyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachiko di kota kelahirannya, Odate.

    Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachiko di Odate.

    Sebuah drama spesial tentang Hachiko ditayangkan jaringan televisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judul Densetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita).

    Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog's Story karya sutradara Lasse Hallström mulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.

sumber: http://www.ayocak.com/index.php/gaya-hidup/tetes-embun/4933-hachiko-si-anjing-yang-setia

No comments:

Post a Comment