Monday, October 17, 2011

#TwitterCrime part 1: RT Abuser, Copy-Paste Tweet, & Minta Folbek

Twitter saat ini telah menjadi mainan semua orang dan tiap orang bebas menggunakan sesuai dengan aturannya sendiri. Banyak yang bisa diterima, tapi ada juga beberapa yang harus dibicarakan rame-rame ama penduduk Twitter. Tapi  tidak seperti itu, ada beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai kejahatan Twitter.

Inilah beberapa #TwitterCrime hasil riset beserta penjelasannya:

ps: Ini adalah bagian pertama dari seri #TwitterCrime

1. RT Abuser


Ini udah pasti dan udah sering dibahas dimana-mana. Dalam spesies yang terdapat di dalam Twitter, RT Abuser ini juga disebut.

Kejahatan ini tergolong tinggi karena menyalahgunakan kodrat fungsi-fungsi yang terdapat di Twitter. Ibaratnya kaya nyetir mobil di Indonesia, tapi jalan di jalur kanan.

2. Copy Paste Tweet


Ini lumayan nyebelin dan rese juga. Udah seneng-seneng bikin tweet yang menarik banyak orang untuk meretweet, ehhh tiba-tiba di ujung Facebook atau di pojokan Tumbler ada yang nulis sama persis hasil kreasi kita tanpa menuliskan sumbernya, bahkan mengklaim itu tulisannya.

Lebih parah lagi kalo orang itu plek-plek copy paste dan dituliskan langsung di Twitternya dan mendapat lebih banyak retweet daripada kamu penulis aslinya. Kehidupan Twitter itu keras bung, angka followers bisa menentukan segalanya.

Untuk beberapa orang hal ini mungkin tidak terlalu dipusingkan, tapi untuk beberapa orang yang lain, urusan kaya gini nih penting.

3. Minta Folbek


Kalau di pertandingan sepakbola sih ini udah pasti kena kartu merah. Buat yang hari gini masih mengusahakan jumlah followers dengan cara yang primitif seperti “Folbeknya dong kakak! Nanti saya folbek balik!” mendingan balik ke Friendster aja dan latihan nulis testimonial aja dulu yah.

Minta folbek balik kejahatan adalah kejahatan seperti narkoba, karena merusak generasi bangsa, dalam hal ini generasi Twitter.

Coba kamu bayangin, apabila semua orang ngetwit hanya demi dapet angka followers, terutama cuma dengan “Folbeknya kakak!!”, maka generasi itu akan terlena dengan bahaya laten itu. Hal ini menyebabkan gaya maupun content ngetwitnya gak akan berkembang jauh-jauh dari “Folbeknya kakak!!!”… -_-

Persis kan seperti bahaya narkoba? Makanya mulai sekarang coba pelan-pelan dikurangi aja minta folbeknya, lalu kembali ke kehidupan yang normal… OK?!

sumber: malesbanget.com

No comments:

Post a Comment